Minggu-minggu ini gue masih
merasa kurang mood untu ngerjain tugas-tugas kuliah. SPA belum ada progress
selama hampir sebulan lebih (rekor terburuk). Rasanya liburan pas ke Korea
kemaren membuat segalanya berasa menjadi malas untuk dikerjakan. Beda sama 3
tahun lalu, saat gue masih kelas 12, menunggu hasil UN dan pas pulangnya mulai
intensif SBMPTN. Lepas tapi bagai menunggu maut.
Dan Alhamdulillah ternyata gue lulus
UN ._.
Walaupun gue gak masuk
Universitas negeri namun tidak semuanya berakhir dengan penyesalan. Buktinya
sekarang gue dikasih kesempatan bisa keluar negeri (lagi) setelah ke Singapore
3 tahun lalu. Bukan hadiah dari ngupas permen ataupun ngumpulin tutup botol
minuman, tetapi ini adalah acara wajib dalam perkuliahan gue.
Jadi di semester 6 ini (Pada
bacaaan selanjutnya artinya sama dengan Semester
neraka) ada sebuah permainan mata
kuliah yang bernama Kuliah
Lapangan Arsitektur (KLA), atau bisa disebut juga Studi ekskursi. Matkul ini
mewajibkan mahasiswanya untuk pergi studi banding tentang Arsitektur ke negara
lain, yang sebenarnya sih bisa aja ke daerah Indonesia lain, tapi ya beginilah
yang terjadi. Alasannya sih karena emang di negara lain pembangunan juga sedang
maju dan mereka memiliki gaya yang mungkin gak ada di Indonesia.
Sebenarnya status matkul ini hanyalah softskill. Kalo kalian liat blog gue ada
beberapa post yang berisi informasi atau segala macem yang bersifat formal itu
adalah tugas softskill. Bobotnya pun cuma 2 sks. Tapi kalo ngulang ya bisa
bikin sakit hati. Yaiyalah udah bayar mahal-mahal masa ngulang..
Lah emang biayanya berapa?
Gak kayak pas gue menang lomba
Relaxa yang bermodal kurang lebih 500-600 ribu gitu (lupa hehe) tapi balik modalnya emang kerasa, dari bisa
jalan-jalan kebeberapa tempat wisata di Singapore dan juga hadiah utamanya yang
ke Universal Studio Singapore (hehe sweet
life). Nah kalo KLA ini berasal dari tabungan yang dikumpulkan mahasiswa
dari semester 3. Dan tabungan yang dikumpulkan
yaitu sekitar 11,5 juta. Dan sebenarnya harga ini sudah mengalami beberapa penurunan.
Dan sebenarnya destinasi awalnya harusnya
ke Jepang. Namun..you know lah..pas beberapa waktu kemaren kondisi ekonomi juga
lagi gak stabil dan juga adanya gejolak turun-naiknya nilai tukar dolar. Dan
juga dilihat dari kondisi mahasiswa yang tidak semuanya orang kaya. Sehingga,
daripada memaksakan ke jepang lalu diambilah jalur tengahnya yaitu ke Korea.
Memang saat awal-awal semester 3
mahasiswa diberi beberapa opsi destinasi. Kalo gak salah ada 4 rencana
destinasi yaitu Jepang, Korea, Dubai, dan satu lagi gue lupa (india apa china
gitu). Dari pilihan destinasi diatas gue langsung menetapkan pada pilihan
dub……JEPANG. Secara bangunan dijepang bisa dibilang memiliki bentuk arsitektur
yang unik dan khas serta kekuatan strukturnya yang tahan gempa. Walaupun Jepang
masuk kedalam wilayah Cincin Api Pasifik,
namun mereka berani beriovasi dari
segi teknologi dan bentuk banugnan yang modern.
Lalu, karena kebudayaan Jepang yang
lebih familiar di Indonesia dibanding 3 negara pilihan lainnya. Memang sekarang
Korea juga sedang menyebarkan kebudayaannya juga. Salah satunya drama korea dan
virus boyband & girlband yang kini menjadi aliran baru di musik
Indonesia. Namun kalu gue boleh berpendapat, Jepang hampir menguasainya, dan kekuatan
yang tebesar adalah Anime dan Manga
Walaupun terkadang mengandung
unsur “dewasa” seperti ecchi, Harem dll (njir
hatam lu nan), namun alur ceritanya bervariasi dan inovatif. Sampai sekarang
banyak Manga yang kini diangkat menjadi Live
Action. Ok cukup pendapat gue sampe disini, takut diserang otaku kalo ada yang melenceng hehe.
Namun tuhan mungkin punya rencana
lain. Ternyata, pas kita sedang di Korea, ternyata Jepang terkena musibah gempa. Gak kebayang
kalo akhirnya destinasi kita jadi ke Jepang, bisa bikin khawatir keluarga di
Indonesia..
Korea ini menjadi jalan tengah dimana para dosen yang ingin melihat Cherries Blossom, dan menyesuaikan tabungan mahasiswa yang menyanggupi. Dan untuk kali sejarah, KLA tahun ini dibagi jadi 2 kloter. Kloter pertama yaitu menuju tujuan yang utama yaitu Korea, dan Kloter kedua ke Singapore-Malaysia (kalo gak salah heheh). Kloter kedua lahir karena ada beberapa mahasiswa yang tabungannya tidak mencukupi target panitia, dan juga ada korban yang telat bayar sesuai target.
Mungkin ini sedikit awalan sebelum gue menceritakan perjalan gue di Korea. Maaf kalo rada ngegantung, dan juga sebernanya masih kurang sumber foto buat di share wkwk. Terimakasih waktunya yang sudah menyempatkan baca post ini, baik tidak sengaja maupun korban nyasar. Dan sekarang gue mesti nyicil SPA dulu hehe...
HW