Nah disini gue bukan mau ngebahass profil Koes Plus melainkan menafsirkan salah satu lagu mereka yang judulnya telah saya sebut di atas, yaitu Kolam Susu. Berikut liriknya:
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Nah dari lirik yang diatas, ada beberapa hal yang bisa gue tafsirkan (berasa tafsirin Al-Quran aje). Di lagu ini digambarkan Lautan Indonesia yang digambarkan sebagai kolam susu. Kalo pake nalar sih, membuat sebuah kolam susu itu membutuhkan biaya yang mahal. Bayangkan saja, Susu saja harganya berapa sekarang? Nah apalagi pada jaman dulu susu seperti minuman yang "wah" pada saaat itu. Melihat Indonesia yang kaya akan hasil lautnya, maka Penulis lagu ini menyiratkan lautan indonesia sebagai kolam susu.
Lalu di lagu disebutkan "kail dan jala cukup menghidupimu." Kalau ditangkap dari liriknya, mungkin ini langsung tertuju pada para nelayan yang mencari nafkah dengan mencari ikan di lautan. namun Menurut saya, ini bisa mengarah pada kita semua penduduk Indonesia. Karena kita juga bisa menghidupi kehidupan kita dengan mencari hasil laut. Namun karena sekarang orang yang bekerja dilaut identik dengan nelayan, sampai sekarang lirik itu tetap menguat kepada si nelayan.
Lalu, lirik "orang bilang tanah kita tanah surga", sebenarnya anda sendiri bisa menjawabnya. Cukup melihat sejarah kita dulu. Para penjajah haus rempah-rempah dan hasil bumi kita dirampas dan dijual di negara mereka. Tak bisa dipungkiri, negara kita ini yaitu Indonesia memang kaya akan berbagai hasil buminya. Maka dilagu juga disebutkantongkah kayu dan batu jadi tanaman. Asal kita pintar mengolah apa yang ada di Indonesia ini, kita mungkin saja menjadi negara yang maju. Karena hal kecil di Indonesia ini dapat menjadi sebuat aset berhaga bangsa.
Sekian penafsiran yang saya berikan. Mungkin setiap orang mempunyai pendapat berbeda-beda, maka dari itu mohon maaf jika yang sayaa tuliskan kurang berkenan dibaca atau ada beberapa hal yang tidak sesuai. namun saya harap, postingan ini dapat menjadi sebuah media pengetahuan yang baik.