Showing posts with label realita. Show all posts
Showing posts with label realita. Show all posts

Monday, 23 January 2017

Curcoltum Seorang Mahasiswa Tingkat Akhir

Halo, akhirnya sempet sempetnya juga nulis sebentar di blog ini. Udah hampir berbulan-bulan  sejak gue janji bakal nulis perjalanan gue pas KLA di Korea. Tapi selalu kelupaan dan kadang males haha. Sejak saat itu, waktu berlalu, semester neraka 6 is over, Kp is Over, Semester 7 hampir selesai, Tapi masih ada PA, SPA dan minggu ini gue baru mulai UAS, dan seperti biasa deadline tugas mata kuliah mulai berdatangan.

Yang paling horror untuk mahasiswa tingkat akhir yaitu......
SKRIPSI..YA.....SKRIPSI!!!

Target kampus angkatan gue bisa lulus dalam 3,5 tahun (aaamiiin ya rab), itupun kalo pada bener mahasiswanya haha. Dan sekarang gue mulai sibuk ngurusin Skripsi / TA (Tugas Akhir) yang selalu di uber waktu. Bayangkan bila engkau datang..., gue mesti melalui sidang selama 4 kali sebelum menuju sidang besarnya. Ya setidaknya sidangnya gak selama  dan serumit jess....ah sudahlah. Tapi perjalanan menuju kelulusan ini benar-benar harus gue lalui dengan serius.

Sedikit keresahan yang gue rasa sekarang, banaak temen gue yang udah mulai berlulusan, bahkan udah ada yang kerja. Dan hal yang bikin gue berasa tua  adalah udah ada temen gue yang udah nikah aja (tapi gak diundang -_-). No problem lah, namanya juga hidup *lha.

Mungkin itu curhat sesaat yang bisa gue ungkapkan. maaf jika membuang menit-menit berharga kalian yang tidak sengaja mebaca ini. Tapi bagi semuanya tetap semangat, jangan lupa bahagia, dan doain gue cepet lulus dan mendapatkan pekerjaan ya setelah lulus haha. dan setelah lulus nanti (aaamiin), gue bakal rekap cerita apa saja yang terjadi hahaha (biarpun kayaknya gak ada yang peduli.


Salam,



Seseorang yang tidak penting




Saturday, 6 June 2015

Main Hakim Senderi, Tanda Warga Tak Puas Dengan Kinerja Aparat?


Begal dibakar massa, bukti warga tak puas dengan kinerja polisi?


Merdeka.com - Kejadian pembegalan di wilayah Pondok Aren, Tanggerang Selatan, pada Senin (23/2) kemarin, berujung pada tertangkapnya satu dari empat orang kawanan begal. Seorang pelaku jatuh dari motor yang digunakan kawanan itu. Massa mengamuk hingga akhirnya begal dibakar hidup-hidup hingga menemui ajal.

Melihat kriminalitas yang semakin menyeramkan dan memancing reaksi muak dari masyarakat hingga melakukan tindakan penghakiman massal, kriminolog dari Universitas Indonesia, Anggi Aulina Harahap angkat bicara.

Dirinya menyebut ada semacam 'stress sosial' dalam benak masyarakat, saat kejahatan tersebut terasa mengancam mereka di manapun. Hal itu makin diperparah dengan tidak tampaknya eksistensi hukum, yang bisa mereka percaya dalam menghadapi situasi demikian

"Kejadian pembakaran pelaku begal itu adalah tindakan main hakim sendiri, dan hal itu merupakan salah satu dari pertanda adanya stress sosial. Tapi mengapa masyarakat sampai bertindak demikian? Ya karena ada beberapa faktor. Tapi yang paling berhubungan adalah karena ketiadaan hukum," kata Anggi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (24/2).

"Sementara, salah satu wujud hukum adalah polisi, dan karena mereka tidak melihat bahwa hukum yang dimaksud itu nyata buat mereka, maka akhirnya mereka bertindak sendiri," katanya menambahkan.

Anggi mengatakan ada semacam pesimisme yang terjadi di dalam tubuh masyarakat, terhadap kinerja pihak kepolisian. Dirinya juga menyebut bahwa model penyidikan dan penyelidikan pihak Kepolisian RI, masih kalah progresif dari modus kejahatan yang terjadi di masyarakat.

"Kalaupun hukum atau polisi itu ada, prosesnya ternyata juga tidak cepat. Hal inilah yang membuat warga menjadi pesimis pada kinerja kepolisian dan terkadang membuat mereka main hakim sendiri," kata Anggi.

"Performance polisi dalam menghadapi berbagai masalah di jalanan saya rasa memang masih kurang, karena banyaknya varian dari kualitas dan kuantitas kejahatan itu sendiri, belum bisa ditangani oleh mereka," pungkasnya.


Analisis berita

Apa?
Pembakaran pelaku begal oleh masyarakat setempat
Dimana?
Pondok Aren, Tanggerang Selatan
Kapan?
Senin, 23 Februari 2015
Siapa?
Masyarakat Pondok Aren
Mengapa?
Warga menganggap Aparat hukum (polisi) lambat dalam penanganan kasus begal sehingga warga yang geram terhadap pelaku akhirnya main hakim sendiri

Kasus pembegalan kendaraan bermotor yang sempat membuat masyarakat heboh beberapa bulan yang lalu menimbulkan sebuah tindakan keji dari masyarakatnya sendiri. Melihat kasus dari berita diatas, polisi masih kurang sigap dalam menangani suatu kasus. Tindakan kriminal yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari, mulai dari yang keil hingga besar tidak dapat ditangani dengan baik. Sehingga warga merasa tidak aman karena merasa kurangnya pelindungan dari aparat hukum


Walaupun sekarang kasus begal sudah mulai berkurang, dan polisi sudah mulai serius menangani kasus tersebut, tetapi bisa dibilang respon aparat untuk serius menindakinya masih kurang sigap. Sehingga yang awalnya kasus ini hanya terjadi di sebuah daerah sekarang beberapa daerah timbul pelaku-pelaku baru. Para pelaku ini timbul karena kurang ketatnya pengawasan dari aparat pada saat awal-awal kasus,  sehingga mereka berani melakukan tindakan kriminal tersebut. 

Kesimpulan
Kinerja aparat kepolisisan masih kurang memuaskan mengingat masih ada beberapa kasus kejahatan yang belum tuntas. Selain itu, penanganannya yang lambat sehingga membuat warga sering mengambil keputusan sendiri untuk menghakimi sang pelaku yang tertangkap. Lalu, aparat kurang tegas dalam menangani kasus, dan terkadang juga sifat aparat yang salah dalam memproses pengankapan seseorang (kasus penangkapan BW misalnya). Seharusnya Polisi juga melakukan pendekatan terhadap warga terhadap sikap yang dilakukan saat pelaku kejahatan tertangkap, yaitu melaporkan ke pihak yang berwajib. Dan juga Aparat lebih menjaga sikapnya, karena dimata masyarakat mereka adalah orang yang seharusnya mencontohkan yang baik agar mendapat respek dari masyarakat, serta menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungkungan masyarakat.

Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/begal-dibakar-massa-bukti-warga-tak-puas-dengan-kinerja-polisi.html

Sunday, 3 May 2015

Hisanori Kato, Warga Jepang yang Selalu Kangen Indonesia

Hisanori Kato, dari namanya saja kita sudah tau bahwa beliau merupakan warga Jepang. Beliau adalah salah satu WN asing yang pernah merasakan pahit manis hidup di Indonesia. Tak hanya itu, Beliau juga juga merasa jatuh cinta kepada tanah air kita ini. 
Hisanori Kato

Pria 48 tahun itu bisa berbahasa Indonesia dengan sangat lancar karena pernah berada di Tanah Air selama hampir 8 tahun. Dia juga mampu berbahasa Inggris dengan prima serta bahasa lain di ASEAN dengan cukup baik.kini menjabat sebagai dosen di universitas di Sakai dan menjadi penasihat bagi pemerintah kota Sakai. Berikut kisahnya tentang pengalaman hidunya di Indonesia:

Kato, panggilan akrabnya,  pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta pada tahun 1991 saat mengajar di Jakarta International School (JIS). saat tiba di Indonesia, Kato mendapat berbagai msalah sosial. Beliau kesulitan untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dan pahitnya, ia kerap menjadi korban kejahatan di ibukota. 

“Di bus yang hampir tidak pernah digunakan orang asing, entah berapa kali dompet saya dicuri. Saya bahkan pernah ditodong dengan pisau, uang serta jam tangan saya diambil. Pernah juga uang saya dicuri oleh pembantu di rumah. Setiap kali saya mengalami peristiwa seperti itu, pikiran saya untuk meninggalkan negeri ini pun memenuhi benak saya,” jelasnya.
Namun dia punya cara unik untuk melampiaskan rasa kekecewaannya. Dia bertekad untuk mengambil kembali apa yang sudah dicuri oleh orang-orang Indonesia. Dengan cara mengamen.
“Saya memutuskan mengajak teman sesama orang Jepang yang bisa bermain gitar, lalu membentuk duo dadakan yang saya namakan “The Selamat”, lalu saya mengamen di bus kota jurusan Blok M-Kota,” urainya.
“Dengan bahasa Indonesia yang pas-pasan, kami mulai beraksi di bus yang bergoyang-goyang, dan ketika saya berteriak “kami datang dari Jepang, silakan dengarkan lagu-lagu kami”,” terangnya.
Para penumpang kagum dan memberi duo dadakan itu banyak uang. Sejak momen itu, cara pandang Kato terhadap orang Indonesia berubah. Terutama dari cara perlakuan terhadap warga asing.
“Merekalah yang mengubahnya, para penumpang bus yang menerima pengamen asing yang tiba-tiba muncul di dalam bus. Balas dendam saya terhadap Indonesia menjadi “anugerah” besar yang mengubah pandangan saya terhadap Indonesia dan orang Indonesia,” cerita Kato.
Pada tahun 1994, Kato meninggalkan Indonesia untuk sekolah master dan doktor di Sydney. Namun ia merasa sedih saat ingin meninggalkan Indonesia. Walaupun telah mengalami hal-hal buruk di Indonesia, tetapi hal tersbut tak menjadi dendam dan malah menemukan cintanya terhadap Indonesia. Sejak itu, selalu bolak-balik ke Indonesia. Beliau juga pernah menjadi dosen  pada tahun 2004 di Universitas Nasional Jakarta selama 4 tahun
Pria berkacamata itu juga tertarik dengan kondisi sosial di Indonesia, terutama mengenai Islam. Sejumlah penelitian sudah dia buat tentang dunia Islam di Indonesia. Salah satu bukunya yang sudah dibuat dalam bahasa Indonesia adalah Agama dan Peradaban.
Hisanori Kato bertemu dengan Alm. Gus Dur saat mengadakan riset tentang Islam
Selama hampir 20 tahun berkutat di Indonesia, Kato kini tinggal di Sakai. Namun kenangannya tentang Indonesia tak akan pernah pudar. Bahkan, dia baru saja merampungkan buku soal kisah hidupnya di Indonesia yang berjudul ‘Kangen Indonesia’.

Buku karya Hisanori Kato, "Kangen Indonesia"
“Saya berusaha menyampaikan pemikiran saya soal Indonesia. Ada juga pesan saya untuk para pencopet di bus, sebaiknya mereka gunakan keahlian itu untuk hal lain. Mungkin hidupnya akan berubah,” ujar Kato sambil tertawa.
Suatu hari, Kato juga berharap bisa tinggal dan menetap di Indonesia. Dia membayangkan kehidupan yang indah di sebuah kawasan di Yogyakarta dengan rumah Joglo dan kondisi lingkungan yang hangat, sehangat orang Indonesia.
Dalam prolog bukunya, Kato memberikan sedikit pandangan soal orang Indonesia. Berikut penggalannya:
“Di zaman sekarang ini, istilah internasionalisasi begitu disanjung. Pentingnya mempelajari bahasa asing diserukan, dan banyak orang yang mengeluarkan uang untuk belajar di sekolah bahasa asing. Pada umumnya mereka mengartikan bahasa asing adalah bahasa Inggris. Namun tidak hanya terbatas pada bahasa Inggris, dalam “internasionalisasi” bahasa asing sangatlah penting. Kita tidak bisa mengatakan bahwa tidak ada masalah jika tidak mempelajarinya. Tetapi, jauh sebelum istilah itu didengung-dengungkan, para penumpang bus di Jakarta misalnya, mereka bergembira dan mengatakan “menarik” pada pengamen asing yang jelas-jelas berbeda dengan diri mereka, bahkan berkeinginan untuk bernyanyi bersama dengan pengamen itu, membuat saya berpikir, bukankah itu sesungguhnya langkah awal sebuah “internasionalisasi”? Dalam pengertian tersebut, Indonesia adalah negara yang maju dalam internasionalisasi. Yang saya catat di sini adalah beberapa pengamatan saya yang sangat subjektif tentang Indonesia,”
Kesimpulan
Dari Cerita di atas, kita bisa melihat bagaimana pandangan seseorang warga negara asing terhadap negara kita. Mungkin dari kalian berpendapat bahwa perlakuan kita ke warga negara asing beda dengan warga indonesia sendiri. Karena seperti yang kita ketahui umumnya, WNA selalu dianggap orang yang lebih baik. Namun, memang sebenarnya kita adalah warga negara yang ramah dan murah senyum.
Dan juga, Orang-orang dari luar negeri menganggap bahwa sebenarnya indonesia bisa saja menjadi negara yang besar yang dapat mengalahkan negara-negara lainnya. kalau kita baca buku beliau (Kato) di atas, mungkin, rasa syukurnya pada Indonesia lebih dahsyat daripada kita warga Indonesia yang banyak berkeluh-kesah tentang Indonesia.

Sumber
https://guakampungan.wordpress.com/2012/12/20/kisah-profesor-jepang-dulu-benci-sekarang-kangen-indonesia/

http://media.kompasiana.com/buku/2014/04/24/tanya-hisanori-kato-tentang-jis-orang-jepang-yang-kangen-indonesia-650919.html

Saturday, 7 March 2015

Pro-Kontra Eksekusi Mati Pidana Kasus Narkoba

Dukung Eksekusi Mati, Komitmen HAM Jokowi Dipertanyakan
Asti Nur Sanjani
Sabtu,  17 Januari 2015 - 12:16 WIB

JAKARTA - Keputusan Kejaksaan Agung (Kejagung) yang tetap melaksanakan eksekusi mati terhadap terpidana mati kasus narkoba, kian menegaskan absennya komitmen HAM dari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Utamanya dalam melindungi hak untuk hidup (right to life).

Terlebih karena dalam dua tahun terakhir ini pemerintah menerapkan praktik hukuman mati secara eksesif. Tahun 2013, berdasarkan data dari Kejagung tercatat ada lima terpidana yang telah dieksekusi.

"Situasi ini kontras sekali dengan kecenderungan dunia internasional yang kini tengah bergerak menuju penghapusan hukuman mati," ujar Direktur Eksekutif ELSAM Indriaswati D Saptaningrum dalam rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (17/1/2015).

Menurut Indriaswati, penerapan hukuman mati menunjukkan sikap pemerintah masih menutup mata terhadap berbagai kontradiksi dan risiko-risiko pemberlakuan aturan hukuman mati.

"Masalahnya, pidana mati di Indonesia masih merupakan bagian dari pidana pokok yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), sehingga dalam kacamata hukum positif, pidana mati legal untuk dipraktikkan," tuturnya.

Dari data yang terhimpun, sejak tahun 1987 ada setidaknya 189 terpidana yang telah dijatuhi pidana mati. Dari jumlah tersebut, sampai dengan Januari 2015, masih ada 164 terpidana mati yang menunggu eksekusi Jaksa Agung.

"Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) berada dalam posisi menolak pidana mati," tegasnya.

Indriaswati menambahkan, terdapat tiga argumen pokok mengapa hukuman mati menjadi tak relevan untuk diterapkan di Indonesia. Pertama, penerapan hukuman mati bermasalah secara konseptual dan bertantangan dengan hak untuk hidup dalam konstitusi.

Kedua, penerapan hukuman mati juga bermasalah dalam tataran implementasi. "Ketiga, pemberlakuan hukuman mati juga sejatinya bertentangan dengan tujuan pemidanaan. Tujuan pemidaan pada dasarnya adalah koreksi, bukan ajang pembalasan dendam," tegas Indriaswati.

Sumber: http://nasional.sindonews.com/read/951913/13/dukung-eksekusi-mati-komitmen-ham-jokowi-dipertanyakan-1421471803

Analisa
Hak asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1pasal 28pasal 29 ayat 2pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1

Pada artikel di atas, kasus ham datang dari keputusan hukuman mati yang diberlakukan untuk terpidana mati kasus narkoba. Presiden RI, Joko Widodo memberlakukan kembali hukuman mati di Indonesia setelah lama ditinggalkan. Seperti yang diberitakan pada akhir-akhir ini, keputusan ini banyak  menuai pro dan kontra di negeri ini. Bahkan protes pun datang dari negara asal para pidana mati seperti australia, Brazil, dll.

Keputusan Jokowi bukanlah tak beralasan. Dalam beberapa tahun ini, kasus pengedaran narkoba di Indonesia terus meningkat. Pelakunya pun banyak dari para warga negara asing yang beranggapan menjual narkoba di Indonesia adalah sebuah keuntungan besar. Maka dari itu, Hukuman mati diberlakukan untuk membasmi para gembong narkoba sekaligus memberikan efek tak langsung pada pelaku yang masih berkeliaran agar menjadi jera.

Saya sendiri sebenarnya setuju dengan adanya hukuman mati bagi para pengedar narkoba. Karena untuk tersangka yang termasuk pengedar narkoba mereka harus ditindak tegas karena meraka merusak bangsa kita dengan barang yang seharusnya tidak dipakai. Karena hanya dengan hukuman beberapa tahun penjara, tidak menjamin para gembong narkoba berhenti melakukan aksinya, apalagi pelaku adalah penjahat kelas kakap.

Beda lagi dengan pecandu narkoba. walaupun tidak semua, namun mereka adalah korban. Para pecandu narkoba harus mendapatkan perawatan perawatan dalam panti rehabilitasi. Tentunya setelah melalui proses hukum yang menyatakan apakah tersangka dihukum penjara aatau dimasukkan ke rehabilitasi.

Kesimpulan
Keputusan hukuman mati pada terpidana mati memang sedikit mendekati pelanggaran Ham karena mengambil nyawa orang secara paksa. Namun hukumnya sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan tidak menyimpang. Selain itu tidak ada tujuan untuk membalas dendam atau semacamnya, melainkan untuk memberi sanksi tegas terhadap pelanggaran yang sering dilanggar, dan memberi efek jera bagi para pelaku yang masih berkeliaran.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia
 http://nasional.sindonews.com/read/951913/13/dukung-eksekusi-mati-komitmen-ham-jokowi-dipertanyakan-1421471803

Sunday, 27 April 2014

Just Crazy Little Things Call Busy

Hai kawan pembaca, udah lama banget gak cerita kehidupan gue lagi. Maklum, kuliah sebagai mahasiwa arsitektur gak kayak yang gue bayangin dulu, SIBUK CUK -__- Sekalinya update blog buat tugas softskill. Mumpung masih sempet napas dikit buat nulis, Mungkin bisa nulis post basa-basi hehe.

Hemm semester 1 kemaren padahal masih bisa nyantai, matkul studio cuma 2. nah sekarang, baru semester 2 nambah 1 jadi 3. Dan matkul tentang Arsi juga makin banyak. Dan tugasnya gak kalah kampret dari tugas studio *flip table*

Mungkin libur semester 2 gue bakal mencoba menuliskan kisah kisah yang hilang #eeaa Kalau sekarang gue belajar dulu deh biar makin cakep *eh

Sekian..gue mau ngerjain tugas yang makin melaknat. salam ganteng... 

Menanggapi Lokalisasi di Indonesia

Mungkin bagi anda yang kiranya awam pasti masih bertanya-tanya apa itu lokalisasi. Dari wikipedia, ada 2 arti yang mengarah pada lokalisasi yaitu menempatkan pada suatu lokasi dan yang satu lagi berhubungan dengan pekerja seks komersi (PSK).  Memang rasanya tabu untuk membicarakan tentang masalah ini, karena Indonesia yang dikenal mayoritas dengan warga beragama islam, mirisnya memiliki salah satu tempat lokalisasi ternama yaitu "Gang Dolly." Sebelum itu mari kita liat cuplikan berita yang dikutip dari Sindonews:


Sindonews.com - Di Semarang ada Sunan Kuning. Di Jakarta ada Kramat Tunggak. Di Yogyakarta ada Sarkem. Hampir di setiap kota ada kompleks lokalisasi. Tapi mungkin tak ada yang seterkenal dan sefenomenal Dolly di Surabaya. 


Kawasan Dolly Surabaya, sudah banyak dikenal masyarakat sebagai sebuah tempat yang bernuansa negatif. Hal ini lantaran di kawasan tersebut ditetapkan sebagai tempat dikumpulkannya para Penjaja Seks Komersial (PSK). Sehingga, jika para pencari pemuas nafsu hanya bisa melakukan aktivitasnya disatu tempat dan tak menimbulkan keresahan di wilayah lain. Tak pelak jika Dolly lebih terkenal ketimbang Surabaya. 

Dolly sendiri kini dinyatakan sebagai kawasan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. Keberadaannya bahkan mengalahkan lokalisasi Patpong yang berada di Bangkok, Thailand, maupun Geylang, di Singapura. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Sindonews, Dolly berdiri sejak jaman penjajahan Belanda. Awalnya lokaliasasi Dolly merupakan kawasan pemakaman. Namun, oleh seorang keturunan Belanda yang menetap di Surabaya, Dolly Van Der Mart, pemakaman itu disulapnya menjadi areal hiburan malam. Karena yang mendirikan lokalisasi itu bernama Dolly, tak pelak jika kawasan tersebut dikenal dengan sebutan Gang Dolly.

Keberadaan Dolly awalnya diperuntukkan untuk memuaskan nafsu para tentara Belanda. Namun seiring berjalannya waktu, kini lokalisasi Dolly menjadi 'konsumsi' warga pribumi mulai dari kelas bawah, hingga kelas atas. 

Lokasi Dolly berada di kawasan padat penduduk, di pusat Kota Surabaya. Di sana, tak hanya terdengar deru mesin kendaraan yang lewat, namun juga desahan tipis napas para kupu-kupu malam yang terdengar sayup-sayup di balik kamar sempit. Konon kabarnya, ada sekira 5.000 PSK yang berada di lokalisasi tersebut.

Dampak ekonomipun mulai terasa bagi para warga sekitar lokalisasi Doly. Mereka banyak yang menggantungkan rezekinya dari 'gang lendir' itu. Bukan hanya PSK, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang becak dan lain-lain merasakan hal positif dari lokalisasi tersebut.


Lokalisasi hadir sebagai solusi pemerintah untuk mengurangi dampak negatif perzinahan, bukan menghalalkannya. Dengan dilokalisir, efek negatif perzinahan dapat dikelola dan dikontrol sehingga tidak menyebar ke masyarakat secara luas, termasuk penyebaran virus HIV. Dengan kontrol yang ketat dan penyadaran yang terencana, secara perlahan keberadaan lokalisasi akan tutup dengan sendirinya karena para penghuninya telah sadar dan menemukan jalan lain yang lebih santun.


Tujuan ini akan tercapai manakala program lokalisasi dibarengi dengan konsistensi kebijakan dan usaha secara massif untuk menyelesaikan inti masalahnya. Kemiskinan, ketimpangan sosial, peyelewengan aturan, dan tatatan sosial harus diatasi. Mereka yang melakukan praktik perzinahan di luar lokalisasi juga harus ditindak tegas. Jika saja prasyarat tersebut dilakukan, tentu mafsadahnya lebih ringan dibanding kondisi yang kita lihat sekarang.

Namun seiring berjalannya zaman, lokalisasi makin menjurus ke hal negatif lainnya seperti penjualan wanita-wanita, seks yang tidak aman dsb. Nah bagaimana pendapat saya tentang lokalisasi di Indonesia ini?

Sebenarnya telah dijelaskan diatas bahwa sesungguhnya lokalisasi dilakukan untuk mengurangi dampak negatif perzinahan, namun pengawasan pemerintahnya tidak ketat dan akhirnya yang makin melonggar hingga saat ini. Saran saya, jika benar lokalisasi ini ingin dihilangkan di Indonesia, maka pemerintah harus melakukan proses secara bertahap dan dengan cara baik-baik. 

Lalu seperti kutipan pada berita, banyak masyarakat yang ternyata mendapat dampak positif dari bisnis lokalisasi ini. Dan tentunya mereka akan tidak setuju jika tempat lokalisasi tersebut ditup. Nah, tugas pemerintah memberikan mereka lapangan pekerjaan yang sesuai dan layak sehingga warga tak menggantukangkan hasil penghidupannya ditempat yang tabu ini.

Namun pastinya banyak juga pihak yang menolak penutupan lokalisasi dengan alasan tertentu. Nah kalau ingin dipertahannkan, pemerintah harus memberikan pengawasan yang ketat dan memberi hukuman kepada pelaku yang melanggar apa yang ditetapkan oleh pemerintah.

Andai jadi Caleg

Caleg (calon legislatif) menjadi sebuah ajang fenomena setiap 5 tahun sekali dalam pesta demokrasi. Dari beberapa kalangan seperti orang yang memang bergelut di bidang politik, Pengusaha, Dosen, Buruh, Artis, sampe dengan badut pun ikut meramaikan fenomena caleg ini . Dari kalangan pemuda muda sampai generasi tua. Semua berebut kursi disenayan.

Lalu saya mendapatkan tugas, dan pertanyaannya seperti ini...

"Seandainya anda menjadi caleg, apa yang akan anda lakukan?"

Jujur, gue paling gak suka berhubungan dengan dunia politik. Kalau kata om gue, dunia politik penuh seluk beluk, drama sandiwara, dan maksud terselubung. Namun karena tuntutan tugas dari dosen , gue bakal menjawab pertanyaan ini (maaf pak jangan marah hehe).

Seeperti janji-janji caleg masa kini, saya akan membenahi beberapa masalah yang kini sedang terjadi di Indonesia contohnya seperti bidang pendidikan. lalu saya akan mencoba turun ke lapangan dan mencoba lebih dekat masyarakat agar dapat menemui masalah apa yang mereka sering hadapi sehari-harinya. Sehingga pada saat rapat DPR, saya akan menyampaikan aspirasi dari masyarakat. Karena Anggota legislatif adalah "wakil rakyat" maka harusnya juga merakyat, bukan membuat negara ini makin melarat seperti yang dilakukan oleh si tikus-tikus berdasi itu.

Itulah jawaban saya...Karena saya cukup buta dalam hal politik, mungkin hanya jawaban itu yang dapat saya berikan. Karena saya inginnya jadi Arsitek Aaamiin~

Tuesday, 24 September 2013

Cerita yang Hilang (part 1)

Halo semua!! Setelah sekian lama hilang entah kemana akhirnya gue (punya mood juga) buat nulis lagi. Post terakhir gue ternyata pas gue berangkat liburan ke Singapore bareng anak-anak Lacoste yah.. Dan kita semua udah lulus. Dan kita udah mulai mencar-mencar di luar jakarta. Huah jadi kangen...

Lalu apa yang terjadi saat gue lagi gak menjamah dunia gw ini? Yap Alhamdulillah sebagian besar temen gw udah dapet PTN. Dan ada sebagian juga sih dmasuk PTS. Dan ada temen gue juga yang nunggu tahun depan buat tes lagi biar masuk PTN idaman dia. Lalu gue? Hmm..gue sendiri akhirnya terjebak di swasta. Lah kok bisa? Mari kita telaah beebrapa kisah yang hilang selama beberapa bulan ini.

Singkat cerita, setelah pulang dari Singapore, besoknya gue langsung masuk intensif di suatu bimbingan belajar dengan inisial KSM *eh malah kesebut. Setelah beberapa waktu pengumuman SNMPTN keluar. Eh si Website SNMPTN malah minta maaf ke gue karena gue masih belum diterima. Gue diem sejenak, kemudian galau. Lalu gue menemukan alasan kenapa gue gak keterima. 

Jadi awalnya gue mengambil pilihan Despro (Desain Produk) di ITS. Despro ini bisa dibilang hampir sebangsa dengan FSRD-nya ITB. kenaga gak FSRD? waktu itu ada temen sekelas gw, Dhani (ini cewek), yang juga mau milih FSRD. Melihat skill gambarnya yang mungkin lebih bagus dan kreatif dibanding gw, akhirnya gw ngalah. gw mendengar rekomendasi Despro ini dari Daryo lalu di dukung oleh Dimas. 

Dan inilah alasan yang gue simpulkan sendiri kenapa gue ditolak SNMPTN:
Ini salah satu gambar yang gue sertakan dalam portofolio berjudul "Buku Jendela Dunia"

Nah syarat lainnya yaitu dalam satu gambar ini harus diberi keterangan . Dan gw hanya menuliskan satu kalimat dalam keterangan tersebut.

"Dengan membaca buku kita pun dapat mengetahuiberbagai hal di dunia ini dan juga memperluas 
pengetahuan kita"

Cukup singkat..

Lalu tempat les pun jadi sepi.....

Keesokan harinya pengumuman ppkb UI. Dan 68 seperti layaknya bedol desa ke UI. Jumlah detilnya gue lupa tapi yang jelas lebih dari 1 **yaiyalah bodoh* 

Nah sampe sini gue rada lupa apa lagi yang terjadi hehe. okedeh jumpa lagi di post berikutnya. Keep Smile :) *tiba-tiba goyang cesar* *eh

To Be Continued......


Wednesday, 15 May 2013

Holiday With Lacoste Feat Relaxa (Part 1)

Hello bloggers! Ok seperti janji gw sebelumnya, gw bakal ceritain 3 hari perjalanan kelas gw, Lacoste bersama Relaxa ke Singapore. Singkat cerita, kelas gw menang dalam "Kompaktisi Relaxa" yang pastinya diselenggarakan oleh Relaxa (you don't say). Dan akhirnya...effort kita yang gila-gilaan nan sarap itu kebayar juga dengan menjadi juara utama YAY!!

Boleh ngambil dari blognya Dimas nih gambar hehe

Plus liburan Singapore ini adalah obat dari segala perjuangan kita selepas UN. Yah lumayanlah buat menyegarkan otak kembali. Walaupun pulang dari liburan langsung disambut intensif SBMPTN *JENG JENG*

Daripada lama-lama mari kita mulai:

Sehari sebelum berangkat ke Singapore, gw diajak tante gw ke Kota Kasablanca. Disana gw (mungkin) mau dikasih wejangan tentang luar negeri dan sekalian mau dikasih duit jajan buat disono. Yang gw paling bosen dari semua nasehat orang kalo ke Singapore adalah "Jangan Buang Sampah Sembarangan." Dan ternyata benar, tante gw juga ngomong itu. Pulang ke rumah gw pun rapiin barang bawaan yang nanti akan gw bawa. Tiba-tiba bokap gw lewat dan ngomong, "Dit, kalo di Singapore jangan buang sampah sembarangan ya." Kalau bisa gw itung mungkin udah lebih dari 10 kali gw denger kalimat itu. 

 Day 1, 28 april 2013
Paginya gw dianter bokap. Pas sampe sekolah, gw liat bus travelnya udah manteng. Kita disuruh ngumpul jam 2 pagi. Pas gw nyampe itu kira-kira udah jam dua lewat lima menit. Dan....Setengah kelas pun belom ada. Dasar mental anak-anak ngaret. Abis itu kita dibagiin 2 kaos dan uang sakunya sebesar $100. Setelah Mulai rame, ada 1 orang yang belom dateng, si Fahmi, ketua kelas kita. Padahal itu udah jam setengah 3 dan mau berangkat tapi tuh anak belom nongol juga. Akhirnya Daryo nelpon si Fahmi. Setelah udah nyambung...

Daryo : Mi, lo udah dimane?
Fahmi : Gw masih Dirumah
D : Buruan kesini udah mau berangkat
F : Tunggu 30 menit lagi bisa gak?

Tunggu 30 menit, kampret nih anak kayaknya baru bangun tidur die. Alhasil kitapun nunggu si Fahmi ini. 
Setelah dia dateng kita langsung cao ke bandara Soekarno-Hatta. Nyampe sana bandara udah berasa private buat kelas gw, sepi broh (yaiyalah jam 3 pagi pikir aje). 



Arrive at Soetta

Ini pertama kali gw ke bandara bukan buat nganter orang, tetapi gw yang mau naik pesawat. Terakhir ke bandara pun gw waktu kelas 2 smp pas nganterin eyang gw buat pergi ke rumah tante gw di malang. Jadi otomatis ini adalah pengalaman pertama gw naik pesawat. Jujur gw rada deg-degan. Apa lagi setelah mendapat respon dari bokap dan tante gw tentang pesawat yang gw naiki, sebut saja "Garong Air" (nama disamarkan).

Tante : Kamu kesana naik pesawat apa?
Gw : Garong Air tante..
Tante : *Ekspresi muka mulai berubah* Hah! Garong Air? hati-hati kamu loh nak
Gw : ...... (dalem hati mulai jiper)

Dan percakapan dengan bokap dengan bokap pun bikin nambah jiper gw juga:

Papa : Oh iya kamu kesan naik apa?
Gw : ee..Garong Air pa..
Papa : Garong Air? Gak ada pesawat lain?

Dan malemnya gw sholat tahajud..

Ok, detik-detik pas naik pesawat pun mulai mendekat. Setelah sholat subuh, berdoa biar selamet, sekitar jam lima kurang kita ke Boarding Lounge. Yap, beberapa lama kemudian, kita naik pesawat. Ternyata Si "Garong Air" ini emang ngaretnya terbukti. Kebetulan tempat duduk udah diatur sesuai temen sebangku. Jadi gw duduk disebelah penggorengan cimol Dimas. Kebetulan kita dapet kursi paling belakang. Dan gw tukeran tempat duduk dengan die. Jadi gw duduk deket jendela. 

Gw mulai jiper, apakah pas terbang nanti bakal kejadian peristiwa di Final Destination? Itu loh yang tiba-tiba pesawatnya meledak gitu. Mungkin gw bakal tertidur bentar trus mimpi ada mbak pramugarinya  striptis trus pilotnya tiba-tiba ninggalin kemudi trus liat tuh pramugari dan akhirnya mimisan pingsan lalu semua panik dan tiba-tiba ada ada kakek-kakek bawa molotov panik trus ngelempar pramugari lagi striptis lalu suasana chaos, pesawat meledak dan gw gak jadi liburan.

Haha, tapi itu cuma fantasi belaka. Pas udah Take off, rasanya itu cuman kayak naik Roller Coaster awalnya hehe. Awalnya sih rada takut tapi lama-lama ketakutan itu pudar. Wow, gw berhasil, berhasil melawan ketakutan gw sendiri. Gw pun melihat segalanya dari atas. Ternyata Gini toh rasanya terbang...
Awan pertama yang gw foto dari atas pesawat hehe
Mak aku terbang mak!! *gaya orang udik*

Setelah selama satu setengah jam di pesawat (bukan..bukan lagi ujian kok), akhirnya..Welcome to Changi Airport, Singapore!! Gak nyangka teryata Sindrom Final Destination gw gak kejadian hehe. Setelah turun dari pesawat kita diijinin buat ke toilet dulu. Gw yang udah menahan "muatan" diperut gw ini selama dipesawat tadi akhirnya langsung lari ke toilet. Masuk toilet dengan kalem dan saat melancarkan serangan kayak barbar...BEH...NIKMATNYOOO *ok ini menjijikan*

Kesan gw dengan "pantekan" pertama gw di Singapore : Toiletnya bersih, tapi tempat jongkoknya minimalis

Selama di Singapore ini kita didampingin dengan tour guide dari Panorama Travel di sana, namanya apa Ayob (bacanya ayub). Dia adalah peranakan melayu batak. Selama di perjalanan dia jelasin berbagai tempat di Singapore dan penduduknya. Hal baru yang gw dapat dari Singapore yaitu ternyata mereka juga mempunyai bahasa "alay" mereka sendiri, namanya Singlish. Jadi bahasa melayu dicampur dengan bahasa inggris menjadi sesuatu bahasa inggris yang mengandung grammar ngaco. Itu sih kata si Pak Ayob hehe.

Ok kita langsung aja cerita destinasi-destinasi apa aja yang gw kunjungin. Kunjungan pertama adalah Jurong Bird Park (atau gw singkat JBP untuk konteks selanjutnya). Jadi JBP ini kayak taman burung gitu loh. Disana banyak macem-macem burung (yaiyalah namanya juga taman burung). Pertunjukan pertama yaitu di "Pools Amphitheatre." Bisa gw bilang ini adalah Gelanggang Samudra (GS) versi JBP. Dengan pertunjukan bebagai burung-burung disana. Tapi beda pertunjukan ini dengan GS pawang hewannya mungkin lebih aktraktif.

Nih pas akhir pertunjukan

Selanjutnya kita naik trem gitu keliling JBP. Lalu berhenti di Air terjun buatan gitu. Air terjun ini emang keliatan asli tapi ternyata in hasil karya cipta tangan manusia hmm..

Setelah Selesai keliling, akhirnya kita makan siang di sebuah restoran di JBP. Kebetulan sistem makannya buffet, dan jiwa kebarbaran pun timbul. Selagi makan ada hiburan pertunjukan burung gitu. Yang gw inget ada burung yang bisa ngomong dan nyanyi, trus ada yang bisa ngelukis.

Selesai di JBP, kita pergi ke kunjungan yang paling banyak orang foto-foto, Merlion. Tempat ini bisa dibilang, "Monas"-nya Singapore. Nyampe sana banyak turis foto-foto. Kita gak mau kalah, nyampe-nyampe langsung foto lah~

Eh ada orang ganteng *tiba-tiba ditimpuk Merlion*

Selesai foto-foto, saatnya belanja-belanja di Orchard Road. Hal pertama yang gw pikirkan adalah: Apa yang akan gw beli disini? Jadi di Orchard Road itu banyak berbagai pusat perbelanjaan kayak baju, sepatu, barang elektronik dll. Sebelum belanja kita semua sholat dzuhur dulu. Selesai sholat barulah kita hunting barang. Gw ikut dengan Daryo dan Dimas. Target pertama si daryo yaitu beli sepatu. maka kita langsung meluncur ke tempat Adidas. Selesai dengan urusan sepatu, sekarang giliran si alas sepatu eh salah si Dimas yang belanja. Kita ke Uniqlo, Semacam toko baju dari jepang. Disana pun gw bingung pingin beli apaan. Hingga mata gw tertuju dengan jaket hoodie biru dongker polos. Pas gw liat, djakep..Gw coba pake..mantep. Fix gw langsung beli tuh jaket.

Abis itu, kita ngumpul ke tempat yang udah ditentuin abis selesai belanja. Aturan semua selesai belanja jam tiga, tapi apa kala kalo dimana ada wanita bertemu dengan tempat belanja, waktu itu kayak angin berlalu. Setelah udah rada banyak kita balik ke bus sambil nunggu beberapa orang lagi. Ada 2 orang lagi yang masih belom ada  yaitu si Nilam sama si Nadira. Ternyata eh ternyata mereka ini nyasar -_-

Selanjutnya kita menuju hotel. Tapi sebelumnya kita makan malam dulu di Tambuah Mas. Disini adalah restoran yang menyajikan masakan khas Indonesia. Nyampe sana formasi meja gw ada gw sendiri, Dimas, Daryo, Mimil, Dhani, Mimil, Shasti, Shasti, 1 orang Kompas tv, dan 1 Orang Relaxa. Dimeja ini gw menyimpulkan bahwa orang-orang ini mempunyai selera makan barbar. Makanan baru dateng, belom ada nasinya nih, langsung pada kalap ngambil lauknya. 

Selesai makan, barulah kita ke hotel. Selama 3 hari ini, kita nginep di Ibis Novena Hotel. Nyampe sana kita dikasih Kunci kamar. Gw sekamar sama Dimas. Kamar gw berdua di lantai 4 kamar 427. Posisinya pojok banget dari segala kamar. Setelah selesai naro barang rencananya gw mau nyari jersey Man.City di Umbro. Kebetulan Umbro ini kata si Pak Ayob ini ada di Mustafa. Mustafa itu sendiri adalah kawasan yang sebagian besar dihuni orang india. Nah si pala palkon (Dimas) ini ternyata mau ketemu pacarnya, Amel. Kebetulan Si Amel ini ternyata juga sedang liburan dengan keluarganya. Mereka emang unyu (Amelnya yang unyu, Dimasnya kunyuk). 

Tadinya gw minta nemenin soalnya gw belom terlalu tau jalan di Singapore. Tapi tau dia mau ketemuan sama pacarnya gw ngikut aje. Pas mau berangkat gw berfikir, kasian nih orang mau ketemu pacar masa gw ngerusuh. Akhirnya gw gak jadi ngikut Dimas. Dan kebetulan ada sekelompok anak kelas gw yang juga mau belanja lagi. Tapi gw berfikir lagi kalo gw ikut mereka pasti pulangnya malem dan besoknya kita itu ke Universal Studio. Akhirnya Mereka berangkat, gw nunggu di lobby hotel. Gw iseng jalan muterin hotel. Saking takutnya nyasar gw balik lagi ke hotel. Akhirnya male itu gw main poker di kamar Daryo bareng Shiddiq, Aji, dan Badi. 

Setelah bosen main (dan gw mulai kalah mulu dan sempet hampir ngamuk). Akhirnya kita balik ke kamar masing-masing. Gak lama setelah gw balik ke kamar, Si Dimas nongol. 

Gw: Udah ketemu sama Amel Dim?
Dimas : Enggak. Tadi gw tungguin gak nongol-nongol

Ternyata Pertemuan mereka belum direstui semesta....

Rasakan kutukan jomblo teman sekamarmu ini nak HAHAHA *eh


Lanjut ke post berikutnya yoo..




To be Continued..... :D




Wednesday, 8 May 2013

A (late) Post in 2013, Reminder, and New Story

Hei semua long time no see. udah hampir berbulan bulan gw gak nge-update nih blog. Selama 5 bulan ini banyak hal yang terjadi, dari suka duka dan macem-macem. Gak kerasa juga post terakhir gw pas sebelum tahun baru, Dimana pas pergantian tahun gw berharap bisa melalui hari-hari selanjutnya dengan lembaran baru #azzeek.

Awal januari menjadi awal yang kurang baik. Gw mengalami sindrom sosis Carrefour (nanti bakal gw ceritain cerita lengkapnya di post berikutnya). Lalu planning pergi ke Singapore gagal karena bayang-bayang TO sudah menghantui. Dan akhirnya gw baru berangkat pas tanggal 28 april kemaren (ini juga bakal gw ceritain nanti :D). 

Selanjutnya Februari menjadi bulan siksaan sibuk  pertama yaitu...ujian praktek. Bejibun ujian praktek yang bener-bener bikin stress.  Jebret jebret jebret...dan selesai. Lengkap ceritanya juga nanti deh hehe. Pokoknya dari hapalan praktek yang bejibun ampe isu "5 singa di lab bio." 

Setelah lewat ujian praktek, terbitlah ujian sekolah. Ujian sekolah gw akui kurang mulus. Fyi, soal ujian skolah buat pelajaran UN itu sesuai SKL dan gw akuin gw belom sepenuhnya mantep dalam menguasai materi UN. Dan buat yang non-UN ada pelajaran dari yang bisa dibilang gampang banget sampe soal yang php.

Lalu April, JENG JENG!!! Nuansa UN makin mendekat, Dan paara siswa mulai pada bertobat. Mulai dari yang muslim, makin banyak yang sholat duha, dan belajar udah mulai kenceng (atau bisa dibilang "power of kepepet"-nya udah mulai bekerja). Langsung ke hari H-nya aja deh. 4 Hari menjalani UN, lebih deg-degan daripada 30 hari mencari cinta.

 Hari pertama, Bahasa Indonesia. Dengan bacaannya yang panjang serta ada beberapa jawaban yang nyerempet-nyerempet sukses membuat gw pusing melebihi pusing gw buat milih cewek *eh. Hari kedua, bahasa inggris dan fisika. Bahasa inggris mengakibatkan jiwa bule gw (yang sok tau) bangkit. Dan jam keduanya, Fisika. Musuh gw yang satu ini akhirnya sukses berdamai dengan gw setelah 3 tahun belakangan ini fiska gw madesu. Bisa gw bilang, fisika Alhamdulillah sukses. Hari ketiga, MTK. Melihat hasil TO gw sebelumnya MTK gw bisa dibilang mengecewakan. Tapi pas UN syukur aja soalnya lebih manusiawi. Dan Hari terakhir adalah hari yang laknat yaitu ketika 2 pelajaran hapalan bergabung, yaitu kimia dan biologi. Sekilas cerita aja, SOALNYA KAMPRET *ngirisjari*. Tapi gw selalu berharap setiap jawaban yang gw jawab adalah benar hehe. 

DAN HARI KEBEBASAN (SEMENTARA) PUN DATANG!!!

*setelah stuck nulis selama 10 menit*

OH IYA!! tanggal 28 april kemaren akhirnya kesampean juga liburan ke Singapore bareng kelas gw, Lacoste (bukan, bukan barang yang bermerek gambar buaya itu). Nanti gw bakal cerita selengkapnya di post berikutnya, Insya Allah hehe. 

Dan sekarang gw lagi sibuk intensif buat SBMPTN. yap belajar lagi -_-. Tapi ini terbukti lebih baik daripada gw dirumah gak ada kerjaan nge galau sambil gigitin gitar. Dan bulan ini, pengumuman UN dan Undangan akan segera keluar. BAgi kalian yang baca (ataupun yang gak baca *eh), Mohon doanya ya semoga anak SMA angkatan 2013 lulus 100% Amiiieeeeeen......Dan tak lupa, doain yak semoga jalur undangan gw tembus AAMIINNNNNN!! *gak selo* 

See you guys. Sorry kalo ada salah kata. 


Z


Tuesday, 21 August 2012

Seseorang di Masa Lalu

Malem ini gw lagi gak bisa tidur. Padahal gw dari pagi sampe jam setengah sebelas malem baru nyampe rumah. Dimobil tadi gw udah pusing kecapean, trus ketiduran, sampe rumah langsung mencari rerumputan dan...muntah. Maklum lagi gak enak badan. Pas mau istirahat gw cuma rebahan dikasur, ngitung domba biar tidur, alhasil gw ngitung duit THR 2 hari ini. Lo tau berapa yang gw dapet? gak ada ._.

Oh iya sebelumnya gw mau ngucapin Selamat hari raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin hehe. Maaf-maaf kalo selama ini ada post yang menyinggung atau menjadi korban nyasar dari Google. Ok lanjut curcolnya. Akhirnya gw nyalain komputer lalu browsing apapun yang sebenernya cuma buka FB ama Twitter. Nothing happen. Trus seketika gw keinget dengan seorang wanita dimasa lalu. Yak ujung-ujungnya ngegalau lagi gw -__-

Bomat lanjut, Gw inget dulu pas kelas 2 SD gw deket banget sama seorang bocah cewek, namanya Sarah. Rupanya gw udah lupa karena ingatan masa kecil gw yang kurang kuat. Dia adalah "First Monkey Love" gw kalo bisa dibilang. Dia selalu baik sama gw dan itu yang membuat gw tertarik sama dia. Sesekali gw main sama dia pas istirahat, kejar-kejaran (tenang gak sampe muter-muterin pohobn kayak film india). Ada suatu hari dimana dia beda. Dia ngajak gw main lalu dia megang tangan gw. Gw menganggap ini cuma hal yang lumrah bagi bocah. Berpegangan tangan layaknya sahabat. Lalu beberapa hari kemudian, gw nerima kabar dari guru gw, dia pindah ke sekolah di daerah Depok. Gw merasa sedikit sedih. Gak tau kenapa gw ngerasa ada yang hilang. Namun gw belum terlalu merasa sakitnya ditinggal cinta kayak sekarang ini. Yaiyalah masih bocah ingusan yang naik sepeda masih diseret mana ngerti cinta.

Pas kelas 5, Di dalem mobil jemputan gw sama beberapa orang temen gw saling cerita tentang cewek yang pernah disukain duluya. Gw seketika ingat dengan sesosok gadis kecil dimasa lalu yang selalu bikin gw nyaman. Yap mulai saat itu gw baru ngerasa ternyata gw udah mengalami "Cinta Monyet Pertama". Percakapan dalam mobil jemputan pak Hasan ini bikin gw jadi makin kangen dia. Padahal waktu itu gw juga lagi mendekati cewek lain. Dasar bocah SD kebelet jatuh cinta ckck. Jemputan gw pun nyampe rumah dan gw segera menuju dalam rumah. Sambil makan siang gw sempet mikirin si Sarah yang entah pindah kemana tau. Masalahnya sebelum dia pindah sekolah hari sebelumnya dia masih main sama gw dan gak ngomong apa-apa bahwa dia mau pindah sekolah. 

Dia selalu gw inget saat gw sedang gagal mendekati seorang cewek. Gw selalu mikir, kenapa gak ada cewek yang bisa bikin gw nyaman seperti Sarah ini. Mungkin kalo gw punya mesin waktu gw mau coba kembali kemasa saat gw kelas 2 SD saat gw masih bermain bersama dia. Gw mau mencoba melihat wajahnya, senyumnya dan tawanya. Sayang sampe sekarang gw gak tau dia ada dimana sekarang. Gak masalah dia sekarang punya pacar atau enggak, keadaanya berubah atau tidak, tapi gw berharap b isa ketemu dia dan bilang "Sar, gw sayang sama lo. Gw kangen pas kita main sama-sama kayak dulu." 

Dimanapun dia gw harap dia baik-baik aja. Dan gw masih berharap mungkin suatu saat kita bakal ketemu. Tapi secara nalar mungkin hal itu gak bakal terjadi. Karena kita masing-masing udah berubah dan mungkin dia udah lupa siapa gw ini..

Ok sekarang gw jadi mikirin dia -__- ok saatnya tidur. Gw berharap nanti gw mimpi flashback dimana gw sama dia main sama-sama kayak dulu...

Thursday, 23 June 2011

Doa Para Anak SMA Kelas 10

Posting ini gw bikin mendadak, tanpa planning dan juga tidak terpikirkan sebelumnya. JAdi maaf kalo ada salah ketik. Besok, Hmmm........HARI YANG CUKUP MENEGANGKAN!!! sebagian besar anak SMA tepatnya anak kelas 10 adalah makhluk-makhluk yang paling tegang dalam menerima rapor kenaikan kelas sekaligus penjurusan. Memang beda dengan SMP dulu, yang hanya memikirkan naik kelas dengan mendapat ranking.

Jujur masa paling sulit adalah pas kelas 10 ini. 1 contohnya, Dilihat dari UTS/UASnya setiap harinya mendapat 3 mata pelajaran yang diujikan. Karena pelajaran IPA dan IPS kini diuraikan lagi kayak IPA jadi biologi, fisika, dan kimia dan IPS jadi geografi, sosiologi, dan ekonomi. Beda sama SMP yang IPA dengan IPSnya masih digabung.

Yang membuat gw tegang  sekarang adalah terdengar kabar ada sebagian besar anak-anak beresiko apet atau gak naik kelas. dan juga melihat nilai UAS kemaren yang rada bikin pikiran gundah gulana. jangan sampe dah tinggal kelas ._.

Gw berdoa buat UNO'10 trus angkatan gw, 68 GREVENAL 013 dan anak SMA kelas 10 di sekolah lainnya naik kelas 100 % dengan nilai memuaskan dan sesuai dengan jurusan yang diinginkan dan juga kelas 11 semoga naik kelas dengan nilai yang memuaskan AMIEN........

Dan gw menyisipkan pesan disini "IPA atau IPS itu sama, tinggal kita yang menjalaninya"

Good luck for tommorow, optimis dan jangan pernah putus asa